Sabtu, 22 Februari 2014


KM. Salaja Kampo—KPU Kabupaten Bima belum lama ini menerima surat suara untuk calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Surat suara sebanyak 450 dus ini langsung dibuka oleh kelima anggota komisioner KPU yang baru dalam keadaan rapi. 
Pembukaan dus surat suara yang berlangsung Sabtu (22/2) itu, juga diawasi langsung oleh Panitia Pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bima. Selain panwas, juga disaksikan oleh aparat kopolisian. Dari hitungan tersebut tercatat jumlah surat suara DPD per dus sebanyak 800 lembar. Dari sekian banyak dus, hanya satu dus yang jumlahnya berbeda, hanya berisi 296 lembar. 
Kepala Sekretaris KPU Kabupaten Bima, Aidin SH mengatakan, hingga saat ini pihaknya baru menerima surat suara untuk anggota DPD. Sementara surat suara DPR RI, Provinsi dan DPRD belum diterima. Meski begitu, diagendakan, surat suara untuk calon anggota DPR RI akan tiba Minggu (23/2). “Sementara yang kami terima hanya Surat Suara DPD. Untuk Surat Suara DPR RI mungkin besok akan tiba di KPU Bima,” ujarnya.
Diakui, surat suara DPD sudah tiba di KPU sejak (14/2) lalu. Lantaran komisioner KPU belum ditetapkan, sehingga pihaknya belum berani membuka dus tersebut. hal itu juga sesuai intruksi KPU pusat. “Penundaan pembukaan surat suara tersebut memang diinstruksikan oleh KPU pusat. Dan menyarankan, pembukaan ini dilakukan setelah adanya penetapan komisioner KPU yang baru,” jelas Aidin.
Rencananya, sejumlah surat suara akan mulai dilipat hari ini, Senin (24/2). Sementara logistik lain, seperti bilik, kotak suara, dan tinta sidik jari sudah lengkap. “Yang belum kami terima hingga saat ini, antara lain, formulir, surat suara DPR RI, Provinsi, DPRD dan segel,” sebutnya.
Menyinggung adanya satu dus yang berisi 296 lembar, Ketua KPU Kabupaten Bima Siti Nur Susilawati SIP MM mengaku tidak tahu menahu. Pihaknya akan melakukan penyortiran terhadap suarat suara tersebut, Menurut dia, sejumlah surat suara tersebut kemungkingan ada yang rusak. “Nanti kita sortir lagi, jika ada yang rusak agar kita laporkan secepatnya,” ujar perempuan kelahiran Sila ini.
Susila berharap, sejumlah logistik yang belum tiba, agar secepatnya dikirim, terutama untuk formulir. Pasalnya, dalam formulir tersebut ada yang harus dipisahkan, sehingga membutuhkan waktu yang banyak. “Dengan begitu, insiden adanya pertukaran formulir untuk Kabupaten dan Kota Bima seperti tahun lalu tidak terulang lagi. Jika kedatangannya lebih awal, bisa cepat kita antisipasi,” pungkasnya.(SK.Opk)

0 komentar:

Posting Komentar