Selasa, 11 Februari 2014

Ilustrasi
KM. Salaja Kampo---Belasan pemuda Sape mendatangi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima. Mereka mempertanyakan komitmen sekaligus menagih janji pemerintah daerah terkait perbaikan jalan lintas Wera - Sape.
 
Sebelumnya, perbaikan jalan tersebut dijanjikan akan dilaksanakan pada bulan Januari 2014 lalu. Karena janji tak kunjung ditepati, belasan pemuda yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Sape (KKPMS) kembali mendatangi istansi terkait.
“Kami datang, untuk pertanyakan kapan jalan itu akan diperbaiki,” kata Ketua KKPMS, Iwan Budimansyah saat audiensi dengan Kadis PU Kabupaten Bima, Selasa  (11/2) lalu.
Memperjelas tuntutan, massa aksi memperlihatkan nota kesepakatan tersebut. Dalam surat yang ditandatangani pada Oktober 2013 lalu itu menyebutkan, jalan lintas Sape - Wera akan diperbaiki Januari lalu. Dari Dinas PU Kabupaten Bima, penandatanganan nota tersebut diwakili Kabid Bina Marga, Ir. H. Taufik Rusdi. “Ini sudah bulan Februari, sementara kami dijanjikan pada bulan Januari,” lanjutnya.
Karena tidak terealisasi, mereka menganggap nota tersebut sebagai upaya pemerintah untuk mengelabui masyarakat. “Kalau kami mau polisikan, ini termasuk tindakan penipuan,” tuturnya.
Dia mengaku sudah sering mempertanyakan komitmen pemerintah untuk perbaikan jalan itu, namun tidak digubris. Hal itu yang memaksa mereka turun memblokir jalan. “Kami anggap, pemblokiran jalan adalah keputusan tepat,” akunya.
Hal senada diakui massa aksi lain, Ma’ruf S.Pd. Seingat dia, jalan tersebut terakhir diperbaiki sekitar 25 tahun yang lalu. “Tidak heran jika kini jalan itu berlubang. Tidak pantas untuk dilalui oleh kendaraan,” ujarnya.
Karena tidak pantas dilalui kendaraan, Ma’ruf mengaku beberapa waktu lalu, jalan raya ini telah memakan korban. Hj Siti Ramlah harus kehilangan nyawa karena jatuh setelah menabrak lubang. “Ketika dia ingin menghindari lubang yang satu, malah menabrak lubang yang lain,” sebutnya.
Untuk itu, mereka minta pemerintah segera merealisasikan janji tersebut. Paling lambat, material harus sudah mulai didrop pada 15 Februari nanti. “Jika tidak dilaksanakan, jangan salahkan kami ketika masyarakat Sape menempuh jalan yang dianggap kami sangat benar,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan itu,  Kadis PU Kabupaten Bima Ir. H Nggempo pertegas status jalan itu. Jalan lintas Sape-Wera kata dia, merupakan jalan provinsi. Maka yang berwenang memperbaiki jalan itu, adalah pemerintah provinsi. “Jika kami yang perbaiki, maka kami melanggar aturan,” jelasnya.
Dia mengaku, sering mengajukan proposal pada pemerintah pusat untuk memperbaiki beberapa ruas jalan provinsi. Namun, proposal itu mental karena tidak sesuai aturan. “Proposal yang kami ajukan, selalu ditolak. Alasannya, jalan itu adalah tanggung jawab provinsi,” jelasnya.
Pernah kejadian kata dia, pada masa satu tahun kepemimpinan almarhum H. Ferry Zulkarnain, beberapa ruas jalan provinsi dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Bima. Bukannya mendapat apresiasi, malah hal itu menjadi temuan BPK. “Kami diancam, jika diulangi lagi, maka tidak ada toleransi lagi,” ceritanya.
Karena tidak memiliki wewenang atas jalan tersebut, H. Nggempo menilai  posisinya sama dengan masyarakat biasa. Hanya bisa menuntut pada pemerintah provinsi. “Saya langsung memimpin demo di provinsi beberapa waktu lalu dengan perwakilan tiap kecamatan. Karena posisi kita sama,” jelasnya. 
Sejauh ini, mereka intens komunikasi dengan pemerintah provinsi terkait pembangunan jalan provinsi di Kabupaten Bima anggaran 2014 ini. Jawaban yang mereka terima, saat ini PU provinsi masih tahap penjelasan lapangan. “Bagaimanapun, setiap tahap pelaksanaan proyek sudah ada aturan,” imbuhnya.
Namun demikian, dia bisa pastikan material perbaikan jalan akan mulai didrop paling lambat akhir Maret. Untuk itu, masyarakat setempat diminta untuk bersabar. “Kalau tidak pertengahan Maret, paling lambat akhir bulan sudah mulai,” pungkasnya.(SK. Edo)

0 komentar:

Posting Komentar