Senin, 10 Februari 2014

Warga saat beraudiensi dengan Polsek Monta
KM. Salaja Kampo---Belasan warga Desa Monta Kecamatan Monta, Senin (10/2) mendatangi kantor polsek setempat. Kedatangan mereka meminta kepolisian segera menangkap pelaku curanmor di wilayah tersebut. Pasalnya, pelaku yang sudah diidentifikasi ini semakin berulah dan meminta uang untuk menebus motor hasil curian itu ke korbannya.
 
Hal itu membuat beberapa warga geram dengan ulah pelaku dan meminta kepolisian segera mengusut kasus tersebut. Ini bukan kali pertama mereka mendatangi kantor polsek setempat untuk tujuan yang sama. Mereka mengaku telah dua kali meminta kepolisian untuk menindaklanjuti praktek penebusan kendaraan hasil curian. “Kita sudah laporkan hal ini sebelumnya, namun belum juga ada tindak lanjut,” kata seorang perwakilan warga , Indi saat diwawancara usai bertemu pihak kepolisian.
Dia kecewa dengan sikap dingin kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut. Ia mengemukakan, Ardiansyah selaku korban telah memenuhi kemauan pelaku untuk menebus sepeda motor Vixion miliknya. Namun, sejumlah warga menginginkan agar polisi menciduk pelaku yang kerap memeras para korban. “Kami ingin tahu sejauh mana upaya kepolisian mengungkap kasus ini. Apalagi, kasus tebus-menebus kendaraan curian ini sudah marak terjadi,” ungkapnya.
Kejadian yang berlangsung beberapa waktu lalu di areal persawahan Desa Monta ini cukup menjadi perhatian. Pelaku diduga spesialis curanmor yang kerap melancarkan aksinya di wilayah tersebut. Sebelum dicuri, kendaraan itu sudah dikunci stang oleh pemilik. Bahkan, untuk kenyamanan, pemilik juga mengeluarkan IC motor, agar kendaraan tidak bisa hidup. “Karena pelaku yang sudah professional, kendaraan itu diderek dan dig anti dengan IC sepeda motor lain,” urainya.
Dalam protes yang dilakukan oleh warga ini, para perwakilan warga ditemui oleh Kanit Reskrim Polsek Monta, Ipdu Takim. Dia berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan kasus ini. “Semua kasus itu pasti ada jalur hukummnya, dan kami akan terus mengusut kasus ini sampai tuntas sesuai dengan rel aturan,” ujarnya.
Kanit juga meminta warga untuk bersabar menunggu hasil kerja kepolisian. Dia juga menyesalkan sikap korban yang tidak memberi kabar ke polisi soal transaksi tebus menebus tersebut. Padahal, sebelumnya polisi sudah menyarankan agar korban memberikan informasi terkait keberadaan pelaku. “Jika ingin menjebak pelaku, kenapa tidak melibatkan aparat kepolisian. Korban malah pergi sendiri untuk memenuhi transaksi penebusan itu tanpa dikonfirmasikan ke piak kepolisain terlebih dahulu,” sesalnya.(SK.Edo)

0 komentar:

Posting Komentar