Warga saat beraudiensi dengan Polsek Monta |
KM. Salaja Kampo---Belasan warga Desa Monta Kecamatan Monta, Senin (10/2)
mendatangi kantor polsek setempat. Kedatangan mereka meminta kepolisian segera
menangkap pelaku curanmor di wilayah tersebut. Pasalnya, pelaku yang sudah
diidentifikasi ini semakin berulah dan meminta uang untuk menebus motor hasil
curian itu ke korbannya.
Hal itu membuat beberapa warga geram dengan ulah pelaku dan
meminta kepolisian segera mengusut kasus tersebut. Ini bukan kali pertama
mereka mendatangi kantor polsek setempat untuk tujuan yang sama. Mereka mengaku
telah dua kali meminta kepolisian untuk menindaklanjuti praktek penebusan
kendaraan hasil curian. “Kita sudah laporkan hal ini sebelumnya, namun belum
juga ada tindak lanjut,” kata seorang perwakilan warga , Indi saat diwawancara
usai bertemu pihak kepolisian.
Dia kecewa dengan sikap dingin kepolisian dalam mengungkap
kasus tersebut. Ia mengemukakan, Ardiansyah selaku korban telah memenuhi kemauan
pelaku untuk menebus sepeda motor Vixion miliknya. Namun, sejumlah warga
menginginkan agar polisi menciduk pelaku yang kerap memeras para korban. “Kami
ingin tahu sejauh mana upaya kepolisian mengungkap kasus ini. Apalagi, kasus
tebus-menebus kendaraan curian ini sudah marak terjadi,” ungkapnya.
Kejadian yang berlangsung beberapa waktu lalu di areal
persawahan Desa Monta ini cukup menjadi perhatian. Pelaku diduga spesialis
curanmor yang kerap melancarkan aksinya di wilayah tersebut. Sebelum dicuri,
kendaraan itu sudah dikunci stang oleh pemilik. Bahkan, untuk kenyamanan,
pemilik juga mengeluarkan IC motor, agar kendaraan tidak bisa hidup. “Karena
pelaku yang sudah professional, kendaraan itu diderek dan dig anti dengan IC
sepeda motor lain,” urainya.
Dalam protes yang dilakukan oleh warga ini, para perwakilan
warga ditemui oleh Kanit Reskrim Polsek Monta, Ipdu Takim. Dia berjanji akan melakukan
penyelidikan lebih lanjut terkait dengan kasus ini. “Semua kasus itu pasti ada
jalur hukummnya, dan kami akan terus mengusut kasus ini sampai tuntas sesuai
dengan rel aturan,” ujarnya.
Kanit juga meminta warga untuk bersabar menunggu hasil kerja
kepolisian. Dia juga menyesalkan sikap korban yang tidak memberi kabar ke
polisi soal transaksi tebus menebus tersebut. Padahal, sebelumnya polisi sudah
menyarankan agar korban memberikan informasi terkait keberadaan pelaku. “Jika
ingin menjebak pelaku, kenapa tidak melibatkan aparat kepolisian. Korban malah
pergi sendiri untuk memenuhi transaksi penebusan itu tanpa dikonfirmasikan ke piak kepolisain terlebih dahulu,”
sesalnya.(SK.Edo)
0 komentar:
Posting Komentar